♥Sasaran Jangka Panjang
Pembuatan
sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki
standar perilaku yang tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama dengan
semua orang, masyarakat dapat tersentuh dan produk yang diciptakan dapat
berdampak di lingkungan sekitar.
*Strategi Fungsional
Sasaran
jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya
operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini
mengarah kepada berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk
memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian
yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam
melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi
utamanya saja, melainkan juga dengan strategi dibidang fungsional
lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan harus mempunyai bidang-bidang
fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan pesaing bisnisnya,
antara lain :
Strategi Manajemen Keuangan
Strategi
ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga
hal, yaitu bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan
manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian keuntungan.
Unilever
saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan
omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun
tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang
kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek.
Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan
berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango
tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever
selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana
kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa
mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan
keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang
konsumer. Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui
pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti
Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream
Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di
ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6%
dari omset penjualan.
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan
manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut
berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan
mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap
penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa
yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan
hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan,
supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan
kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia
tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah
satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever
secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah
itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama
tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih
dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak
langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika
diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan
menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan
strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen,
yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan
sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok
dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang,
yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu,
biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja,
penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.
Strategi
Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,
menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang
lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga
kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua
pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang
jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial.
Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan
memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha
ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam bidang
produksi dan keuangan.
Strategi Manajemen Pemasaran
Ada
empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan
Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
Dalam
strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada
setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek,
yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun
Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena
cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera
menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh
oleh produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi
konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum), Estee
(menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya
anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa
manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga
memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar